Narata.co — Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob dalam demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. Insiden ini terjadi ketika aparat kepolisian membubarkan massa dengan gas air mata dan pengerahan kendaraan taktis.
Peristiwa itu memicu kecaman dari Koalisi Masyarakat Sipil yang menilai aparat kembali menggunakan kekerasan berlebihan terhadap massa aksi. Dalam pernyataannya, Koalisi Masyarakat Sipil menilai tindakan aparat melanggar prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
Mereka juga menyebut kekerasan dalam demonstrasi bukan peristiwa baru. Berdasarkan catatan mereka, dalam kurun Juli 2024–Juni 2025 terdapat 55 warga tewas akibat dugaan pelanggaran aparat, termasuk kasus Gamma di Semarang dan Afif Maulana di Padang.
“Kami mendesak pemerintah dan DPR bertanggung jawab atas jatuhnya korban,” kata Muhammad Isnur dari Koalisi Masyarakat Sipil dalam siaran persnya, Jumat (29/8/2025).
Tuntutan Koalisi Masyarakat Sipil meliputi pembebasan demonstran yang ditahan dan menghentikan sikap represif polisi. Kemudian, pengusutan tuntas kasus penabrakan ojol dalam aksi 28 Agustus, serta pencopotan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
“Kami juga meminta Presiden membentuk tim independen untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM dan mendorong reformasi menyeluruh kepolisian,” ujar Isnur.
Selain itu, Koalisi Masyarakat Sipil menuntut sanksi bagi sejumlah anggota DPR yang dinilai memicu kemarahan publik. Pemenuhan tuntutan demonstran terkait isu ketenagakerjaan dan lingkungan, serta investigasi Komnas HAM atas dugaan pelanggaran HAM dan pembatasan media sosial selama aksi.
“Tragedi ini menunjukkan arah berbahaya bagi demokrasi. Tanpa ada perubahan, negara berpotensi berubah menjadi pemerintahan tiran dalam kemasan baru,” ucap Isnur.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga besar Affan Kurniawan. Permohonan maaf itu dikatakannya saat berkunjung ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Jumat (29/8/2025) dini hari untuk menemui keluarga korban pengemudi ojol yang tewas.
“Tadi kami menyampaikan belasungkawa dan minta maaf dari institusi kami atas musibah yang terjadi dan tentunya kami juga tadi bertemu dengan lingkungan, ada pengurus masjid, ada (pengurus) RW,” kata Listyo Sigit seperti dikutip dari CNN Indonesia.



