Narata.co, Jerman – Rombongan Yayasan Universitas HKBP Nommensen (UHN) mengunjungi Nordstrand, Jerman, pada 6-8 September 2025, untuk mengenang Ludwig Ingwer Nommensen, misionaris yang membawa perubahan besar bagi masyarakat Batak.
Kunjungan ini dipimpin oleh Dr Effendi Simbolon dan Ompui Ephorus Pdt Dr Victor Tinambunan, MST, dan kunjungan ini menjadi momen penting bagi “anak-anak spiritual” Nommensen untuk menghubungkan diri dengan akar sejarah pendiri gereja mereka.
Sebagai informasi, Ludwig Ingwer Nommensen lahir di Nordstrand pada 6 Februari 1834. Semenanjung kecil ini, yang menghadapi Laut Utara, memiliki sejarah dramatis.
Badai hebat pada 1634 memecah pulau Strand menjadi beberapa bagian, termasuk Nordstrand yang kini menjadi tempat ziarah bagi umat Kristen Batak.
Nommensen, yang tumbuh dalam keluarga miskin, mengalami cedera parah pada usia 12 tahun namun sembuh secara ajaib.
Ia kemudian berjanji menjadi misionaris, sebuah keputusan yang membentuk perjalanan hidupnya.
Setelah pendidikan teologi, Nommensen diberangkatkan ke Sumatra pada 1857 dan menjadi tokoh kunci dalam perkembangan Kristen di tanah Batak.
Kunjungan rombongan HKBP ke Nordstrand termasuk ibadah bersama di gereja evangelis Odenbüll pada 7 September 2025, yang dipimpin oleh Pastor Viele Gaste dan Ephorus DR Victor Tinambunan, MST.
Mereka juga mengunjungi batu peringatan dan memorial tempat kelahiran Nommensen di Norderhafen, menciptakan momen emosional yang menghubungkan warisan spiritual Nommensen dengan tanah kelahirannya.
Warisan Nommensen hidup melalui Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), yang kini memiliki lebih dari 7 juta anggota dan menjadi salah satu denominasi Lutheran terbesar di Asia Tenggara.
Kunjungan ini memperkuat hubungan antara Nordstrand dan masyarakat Batak, menunjukkan bagaimana visi Nommensen terus berlanjut hingga hari ini.
Dokumentasi kunjungan ini, termasuk foto-foto bersejarah, menjadi saksi ikatan spiritual antara Nordstrand dan tanah Batak, mengabadikan momen penting dalam sejarah HKBP dan warisan Ludwig Ingwer Nommensen. IL Nommensen sering juga disebut sebagai “Apostel ni Bangso Batak”.
Ephorus HKBP Dr Victor Tinambunan menjelaskan, bahwa kunjungan ini hanya secara kebetulan.
“Kebetulan ada tugas saya ke Swiss dan Jerman. Sekalian bergabung dengan Pengurus Yayasan UHN yang diketuai oleh Dr Effendi Muara Sakti Simbolon. Saya adalah Ketua Pembina Yayasan UHN,” jelasnya kepada awak media saat dihubungi pada Minggu (14/9/2025).
Selain itu, saat disinggung soal apa yang akan diberikan ke Keluarga HKBP melaui tapak tilas tersebut, ia menyebutkan, dengan melihat secara langsung tempat kelahiran Nommensen dan gereja, di mana beliau dibabtis, sulit membayangkan bagaimana berangkat dari Nordstrand menuju tanah Batak yang begitu jauh dan belum jelas keadaan.
“Tetapi Nommensen mengambil keputusan untuk pergi dan memberitakan Injil kepada orang Batak. Buah pelayanannya terasa sampai sekarang, karena Nommensen juga membangun pendidikan dan membangun pelayanan kesehatan.”
“Jadi, orang Kristen Batak harusnya bersyukur dan melakukan yang terbaik sebagai respon atas kehadiran Nommensen di Tanah Batak,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, bahwa ini merupakan kunjungan pertama.
“Kesan dari saudara-saudara Kristen di gereja yang kami kunjungi sangat ramah. Pemukiman penduduk sangat rapi, bersih, hijau dan artistic,” bebernya.
Bahkan, kata dia, dari segi keaktifan bergereja memang menurun. Barangkali bagus juga justru dari Batak menjadi misionaris ke Nordstrand untuk mengajak mereka menekuni kekristenan.
Di sisi lain, Ketua Yayasan UHN sekaligus Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Effendi Simbolon menjelaskan tentang kebesaran ciptaan Tuhan atas kunjungan tersebut.
“Sungguh besar kau Allahku. kami sangat terharu menangis dan sangat bersyukur Tuhan Jesus Kristus Allah Bapa di Sorga yang telah mengutus Ompui Ingwer Ludwig Nommensen ke Tano Batak, sehingga terang damai sejahtera sukacita mendiami Tano Batak dan setiap insan Bangso Batak, ‘Sai burju ma ho rasi rasa mate,” ungkapnya dengan rasa kagum dan bersyukur.



