Narata.co, Humbahas — Seorang perempuan berinisial JB (27) warga Dusun VI Albung, Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, dilaporkan meninggal dunia saat terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di ladangnya sendiri, Sabtu (19/7) kemarin.
Kepala Bidang Perlindungan, Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumut, Zainuddin Harahap, mengatakan kejadian itu berawal saat korban bersama suaminya, HS, membersihkan ladang mereka di lokasi kejadian.
Keduanya membersihkan semak belukar di ladangnya dengan cara membakarnya. Saat itu diketahui angin sedang berembus kencang. Akibatnya, api cepat berkobar dan membakar ladang mereka. Api bahkan merembet ke ladang tetangga korban.
“Melihat hal tersebut korban naik ke arah atas atau kebun pinus untuk berupaya memadamkan api. Sementara itu, suaminya memadamkan api dari bawah,” kata Zainuddin, Minggu (20/7).
Selanjutnya, korban langsung pingsan tak lama berupa memadamkan api. Diduga kuat korban pingsan usai menghirup kepulan asap dari karhutla tersebut. Kemudian, api yang terus merembet langsung membakar tubuh korban hingga meninggal dunia.
“Suami korban menghubungi keluarganya sekitar pukul 12.21 WIB untuk meminta pertolongan atas kebakaran yang menewaskan istrinya. Lalu, keluarga korban bersama warga sekitar memadamkan api. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.30 WIB,” jelas Zainuddin.
Atas kejadian itu, Zainuddin mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan membakar hutan dan lahan yang bisa memicu karhutla.
“Upayakan menghindari cara membersihkan perladangan dan pertanian dengan cara membakar mengingat suhu dan kondisi cuaca panas (kemarau). Hal ini untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan ke depannya,” pungkasnya.