• Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak Kami
  • Kebijakan Privasi
Minggu, Desember 7, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Narata
  • Home
  • News
  • Indepth
  • Komunitas
  • Lingkungan
  • Olahraga
  • Advertorial
  • Home
  • News
  • Indepth
  • Komunitas
  • Lingkungan
  • Olahraga
  • Advertorial
No Result
View All Result
Narata
No Result
View All Result

Taman Nasional Tesso Nilo Ungkap Penyebab Kematian Gajah Tari

by Ghiyatuddin
September 17, 2025
in Lingkungan
Seekor gajah Sumatera bernama Kalistha Lestari (Tari) ditemukan mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Rabu 10 September 2025. (Foto: Dokumen TN Tesso Nilo)

Seekor gajah Sumatera bernama Kalistha Lestari (Tari) ditemukan mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Rabu 10 September 2025. (Foto: Dokumen TN Tesso Nilo)

Narata.co, Pekanbaru – Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Heru Sutmantoro, mengungkapkan penyebab kematian gajah Sumatera bernama Tari. Tari mati disebabkan oleh virus Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHv).

Dari hasil pemeriksaan laboratorium di Bogor menunjukkan bahwa organ hati gajah Tari terinfeksi virus EEHv.

Virus EEHv adalah virus herpes yang ditemukan pada gajah, baik gajah Asia maupun Afrika. Virus ini menyebabkan penyakit hemoragik yang parah dan seringkali fatal.

Heru Sutmantoro mengatakan, EEHv yang menjangkiti anak gajah akan berkembang dengan sangat cepat dan menyebabkan kematian.

“Pengalaman kami di Aceh, virus ini dari mulai timbul gejala sampai gajah mati itu hanya butuh waktu empat jam. Kami sudah berupaya maksimal dengan memberikan infus dan nutrisi, tetapi gajah tersebut tidak bisa bertahan,” kata Heru, melalui siaran pers, Senin (15/9/2025).

Dijelaskan Heru, salah satu tantangan terbesar dalam penanganan EEHV adalah kecepatan serangan virus yang luar biasa.

Gajah yang terinfeksi bisa menunjukkan gejala ringan seperti lesu atau hilangnya nafsu makan, namun kondisi mereka bisa memburuk drastis dalam hitungan jam.

Hingga kini, Heru menyebutkan belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularan virus ini. “Yang jelas, sampai saat ini belum ada vaksin efektif yang bisa menghambat virus itu,” ucapnya.

Kendati demikian untuk menghadapi ancaman EEHv, Balai TNTN melakukan berbagai upaya pencegahan mulai dari sanitasi, kebersihan lingkungan serta melakukan uji lab sampel kesehatan gajah.

“Kami memerintahkan dokter hewan untuk langsung melakukan uji lab sampel seperti air liur dan darah jika ada gajah yang menunjukkan gejala sakit,” jelasnya

Lanjutnya, Heru juga mengakui adanya tantangan besar dalam upaya pencegahan.

Berbeda dengan gajah di kebun binatang, gajah di Balai TNTN hidup dalam kondisi semi-liar di hutan. “Gajah kita kan semi liar ya, jadi memang hidupnya di hutan. Itu yang agak susah kita mengkondisikan seperti di kebun binatang,” ungkapnya.

Menurut Heru bahwa kunci utama dalam menghadapi serangan virus ini adalah daya tahan tubuh gajah.

“Kalau memang ada virus itu, tapi memang tergantung daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuh gajah kuat bisa menghadapi serangan virus itu. Cuma kalau lemah, bisa masuk,” sebutnya. 

Balai TNTN sampai kini memberikan suplemen tambahan seperti vitamin dan mineral untuk meningkatkan imunitas gajah-gajah yang ada.

“Makanya kita upayakan semaksimal mungkin,” katanya

Saat ini terdapat tujuh ekor gajah di flying squad TNTN yang masih menjadi perhatian khusus. Selain Domang yang masih anak-anak, ada pula gajah-gajah remaja seperti Imbo, Tesso, dan Harmoni yang usianya masih di bawah sepuluh tahun dan juga rentan terhadap virus EEHv. 

Sebelumnya, pada Rabu (10/09/2025) anak gajah di TNTN Riau bernama Kalistha Lestari atau Tari mati dengan konsisi perut sedikit menggembung.

Tags: Gajah SumatraGajah Tari MatiriauTaman Nasiona Tesso Nilo
Ghiyatuddin

Ghiyatuddin

Next Post
screenshot

Teaser Film “Sampai Titik Terakhirmu” Tunjukkan Kedalaman Emosi Cinta dan Perjuangan

Recommended

img 20251022 wa0046

Pemberantasan Pinjol Ilegal jadi Tantangan Dulu dan Sekarang

2 bulan ago
0269646f 0a94 4408 bbef f5e110b423db

Big Data, High Dimensional Data, dan Multimodal Data Pilar Strategi Riset Masa Depan

3 bulan ago

Popular News

    • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Tentang Kami
    • Kode Etik Jurnalistik
    • Kontak Kami
    • Kebijakan Privasi

    Copyright © 2025. Narata.co. All rights reserved.

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Komunitas
    • Lingkungan
    • Indepth
    • Olahraga
    • Advertorial

    Copyright © 2025. Narata.co. All rights reserved.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    Are you sure want to unlock this post?
    Unlock left : 0
    Are you sure want to cancel subscription?