Narata.co, Deli Serdang – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara menurunkan tim untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kemunculan harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di wilayah Kecamatan Pancur Batu dan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Respon cepat dilakukan sejak 17 September hingga 1 Oktober 2025. Tim gabungan dari BBKSDA Sumut, aparat desa, TNI, Polri, dan masyarakat melakukan patroli serta pengecekan jejak satwa liar di sejumlah desa, termasuk Tanjung Beringin, Durin Simbelang, Tiang Layar, Sembahe, Buah Nabar, dan Ujung Deleng.
Kepala BBKSDA Sumut, Novita Kusuma Wardani, mengatakan pihaknya menerima laporan pertama pada 17 September dari warga Desa Tanjung Beringin yang melihat langsung seekor harimau di area kebun.
“Hasil identifikasi menunjukkan jejak satwa berjarak sekitar 4,4 kilometer dari kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan,” katanya, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Kabar Gembira! Seekor Banteng Jawa Lahir di Cagar Alam Pananjung Pangandaran
Novita juga mengungkapkan laporan serupa terus berdatangan hingga akhir September dan menemukan sejumlah jejak baru di beberapa titik. BBKSDA Sumut pun melakukan upaya mitigasi, seperti patroli malam serta penghalauan menggunakan petasan dan letusan senjata api agar satwa kembali ke habitat alaminya.
“Pada 1 Oktober, tim kembali menemukan jejak harimau di Desa Ujung Deleng. Dari hasil pemeriksaan, satwa diduga melintas di kebun sawit warga menuju Desa Sirugun, kemudian kembali ke kawasan Tahura Bukit Barisan. Jarak temuan jejak dari permukiman sekitar 1,5 kilometer,” ungkap Novita.
Sebagai langkah antisipasi, BBKSDA Sumut menyerahkan petasan penghalau kepada pemerintah desa Ujung Deleng dan Sirugun. Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas di kebun secara sendirian, lebih waspada terhadap tanda keberadaan satwa liar, dan segera melapor jika menemukan jejak atau mendengar auman harimau.
“Langkah cepat tersebut merupakan bagian dari upaya mitigasi interaksi negatif antara manusia dan satwa liar. Tindakan ini juga menjadi bentuk komitmen dalam menjaga keselamatan masyarakat sekaligus melestarikan harimau Sumatra yang merupakan satwa endemik dilindungi,” tandas Novita.



