• Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak Kami
  • Kebijakan Privasi
Minggu, Desember 7, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Narata
  • Home
  • News
  • Indepth
  • Komunitas
  • Lingkungan
  • Olahraga
  • Advertorial
  • Home
  • News
  • Indepth
  • Komunitas
  • Lingkungan
  • Olahraga
  • Advertorial
No Result
View All Result
Narata
No Result
View All Result

Komnas Perempuan Dorong Pemanfaatan Teknologi untuk Cegah Kekerasan terhadap Perempuan

by Ghiyatuddin
Agustus 14, 2025
in News
Ilustrasi anti kekerasan terhadap Perempuan. (Foto: canva)

Ilustrasi anti kekerasan terhadap Perempuan. (Foto: canva)

Narata.co, Jakarta — Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menegaskan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), harus diarahkan untuk memperkuat kesetaraan gender serta mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan.

Catatan Tahunan Kekerasan terhadap Perempuan (CATAHU) 2024 mencatat 445.502 kasus kekerasan terhadap perempuan, naik 9,77 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan signifikan terjadi pada kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang melonjak 40,8 persen, meliputi ancaman daring, pelecehan seksual siber, penyebaran konten intim tanpa izin, eksploitasi seksual, pelanggaran privasi, dan penipuan.

“Teknologi harus diarahkan untuk mencegah kekerasan, menyelamatkan, dan memulihkan korban. Tanpa kebijakan yang responsif gender, kemajuan teknologi berisiko melanggengkan kekerasan dan diskriminasi dalam bentuk baru,” ujar Komisioner Komnas Perempuan, Chatarina Pancer Istiyani, dalam siaran persnya, Rabu (13/8/2025). 

Komisioner Daden Sukendar menambahkan, sinergi database kekerasan terhadap perempuan, penerapan standar keamanan, dan pelaporan ramah korban berbasis AI perlu diperkuat.

“Kami mendesak alokasi anggaran perlindungan digital yang responsif gender di kementerian, lembaga, dan masyarakat sipil,” ucapnya.

Komnas Perempuan menilai inovasi teknologi, termasuk AI, dapat digunakan untuk deteksi dini konten kekerasan, identifikasi pola KBGO, hingga analisis risiko. Penguatan infrastruktur digital dan literasi teknologi berbasis gender dinilai menjadi kunci membangun ruang digital yang aman, setara, dan bebas diskriminasi bagi perempuan.

Tags: Anti-KekerasanKBGOKomnas-Perempuan
Ghiyatuddin

Ghiyatuddin

Next Post
Foto ilustrasi via Unsplash/Filip.

Amnesty International Indonesia Desak Investigasi Independen Kasus Kematian Prada Lucky

Recommended

img 6464

Polda Sumut Angkat Bicara soal Dua PJR Ditlantas Tabrak Perempuan Tua di Medan

5 bulan ago
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Ottawa mendapatkan sambutan hangat dari Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney, di West Block, Parliament Hill, Rabu 24 September 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Prabowo dan PM Kanada Bahas Penguatan Kerja Sama di Bidang Strategis

2 bulan ago

Popular News

    • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Tentang Kami
    • Kode Etik Jurnalistik
    • Kontak Kami
    • Kebijakan Privasi

    Copyright © 2025. Narata.co. All rights reserved.

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Komunitas
    • Lingkungan
    • Indepth
    • Olahraga
    • Advertorial

    Copyright © 2025. Narata.co. All rights reserved.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    Are you sure want to unlock this post?
    Unlock left : 0
    Are you sure want to cancel subscription?