Narata.co, Medan – Bulog telah menyalurkan sekitar 400 ribu ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), atau hampir 30 persen dari target nasional 1,3 juta ton. Penyaluran diproyeksikan rampung hingga Desember 2025.
Hal itu dikatakan Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Petisah atau Pasar Bawah Medan, Jumat (19/9/2025).
Sidak dilakukan Dirut Bulog untuk memastikan penyaluran beras SPHP berjalan lancar. Sidak ini dilakukan usai mendampingi kegiatan Menko Pangan di Kota Medan.
Selain beras, Bulog juga memastikan penyaluran minyak goreng dan gula berjalan lancar. Bahkan, bantuan pangan bagi 18,2 juta keluarga penerima manfaat akan digulirkan pada September dan Oktober 2025.
“Syukur alhamdulillah, kita saksikan bersama bahwa beras SPHP sudah tersalur di pasar-pasar tradisional. Ini untuk meyakinkan publik bahwa masyarakat tidak perlu bimbang dan ragu, beras pemerintah sudah menyasar ke seluruh pasar tradisional di Indonesia. Masyarakat bisa membeli dengan harga murah dan flat, sehingga dapat meringankan beban,” kata Dirut Bulog.
Dijelaskan, sesuai hasil rapat koordinasi, penyaluran beras SPHP memiliki 7 saluran distribusi. Mulai dari pengecer pasar tradisional, koperasi, institusi pemerintah seperti TNI/Polri maupun Pemda, RPK binaan Bulog, kerja sama dengan BUMN pangan, hingga retailer modern.
“Semuanya kita libatkan agar beras ini sampai ke seluruh penjuru tanah air,” tegasnya.
Terkait harga beras yang masih berfluktuasi di lapangan, Dirut Bulog menegaskan Harga Eceran Tertinggi (HET) sudah diatur berdasarkan zonasi.
“Kalau gerakan pangan murah yang dilakukan TNI, Polri, maupun Pemda itu sifatnya insidentil, seperti bazar. Jadi harga bisa lebih rendah lagi,” jelasnya.
Bulog berkomitmen tetap menyerap gabah petani dengan harga maksimal Rp6.500 per kilogram sesuai petunjuk teknis terbaru.
“Petani tidak perlu ragu, Bulog tetap menyerap gabah mereka dengan harga yang ditetapkan,” pungkasnya.



